IDENTIFIKASI DRAMA

IDENTIFIKASI DRAMA

4.1 Identifikasi Drama

4.1.1 Definisi Drama
Drama adalah genre (jenis) sastra yang menggambarkan gerak kehidupan manusia. Istilah untuk drama di masa penjajahan Belanda di Indonesia disebut tonil itu. Tonil kemudian diganti dengan istilah-play yang dikembangkan oleh PKG Mangku VII. Drama berasal dari kode dalam bahasa Jawa dan wara. Sandi berarti rahasia, sementara wara (warah) berarti mengajar. Maka istilah menyiratkan ajaran teater yang dilakukan oleh simbol.

Pengertian Drama Menurut Para Ahli
  • Moulton, Drama adalah kisah hidup digambarkan dalam bentuk gerak (disajikan langsung dalam tindakan).
  • Balthazar Vallhagen, Drama adalah seni yang menggambarkan alam dan sifat manusia dalam gerakan.
  • Ferdinand Brunetierre, Menurut drama harus melahirkan keinginan oleh aksi atau gerakan.
  • Budianta dkk (2002), Drama adalah genre sastra yang menunjukkan penampilan fisik secara lisan setiap percakapan atau dialog antara pemimpin di sana.
  • Tim Matrix Media Literata, Drama adalah bentuk narasi yang menggambarkan kehidupan dan alam manusia melalui perilaku (akting) yang dipentaskan.
  • Seni Handayani, Drama adalah bentuk komposisi berdasarkan dua cabang seni, seni sastra dan seni pertunjukan sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan.
  • Wildan, Drama adalah komposisi berdasarkan beberapa cabang seni, sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan.
  • Anne Civardi, Drama adalah sebuah kisah yang diceritakan melalui kata-kata dan gerakan.
  • Menurut KBBI : drama memiliki beberapa pengertian. Pertama, drama diartikan sebagai komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan. Kedua, cerita atau kisah terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater. Ketiga, kejadian yan menyedihkan.
4.1.2 Ciri-Ciri Drama
1.Drama merupakan prosa modern yang dihasilkan sebagai naskah untuk dibaca  dan    di pentaskan.
2.Naskah drama boleh berbentuk prosa atau puisi.
3.Drama terdiri dari pada diaolog yang disusun oleh pengarang dengan watak yang diwujudkan.
4.Pemikiran dan gagasan pengarang disampaikan melalui dialog-dialog watak-wataknya.
5.Konflik ialah unsur-unsur penting dalam drama. Konflik digerakan oleh watak-watak dalam plot,elemen penting dalam skrip drama.
6.Sebuah skrip yang tidak didasari oleh konflik tidak dianggap sebagai drama yang baik.
7.Gaya Bahasa dalam sebuah drama juga penting karena menunjukkan latar masa dan masyarakat yang di wakilinya,sekaligus drama ini mencerminkan sosiobudaya masyarakat yang digambarkan oleh pengarang.

4.1.3 Jenis-Jenis Drama
1. Berdasarkan penyajian lakon
  • Tragedi yaitu sebuah drama yang penuh dengan keedihan.
  • Komedi yaitu sebuah drama yang menghibur dan penuh dengan kelucuan.
  • Tragekomedi yaitu sebuah drama yang didalamnya terdapat perpaduan antara komedi dan tragedi.
  • Opera yaitu sebuah drama yang percakapan atau dialognya dinyanyikan dengan iringan musik.
  • Melodrama yaitu sebuah drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi musik atau melodi.
  • Farce yaitu sebuah drama yang nyaris serupa dengan dagelan, namun tidak sepenuhnya dagelan.
  • Tablo adalah drama yang mengutamakan gerak yang dimana pelakon drama tak mengucapkan dialognya, tetapi cukup dengan melakukan beberapa gerakan.
  • Sendratari adalah jenis drama yang menggabungkan seni tari dengan seni drama.
2. Berdasarkan sarana pementasannya
  • Drama panggungyakni jenis drama yang dimainkan diatas panggung.
  • Drama radioyakni sebuah drama yang tidak bisa diraba dan dilihat, namun bisa didengarkan oleh para penikmat drama.
  • Drama televisiyakni jenis drama yang nyaris sama dengan drama panggung, namun perbedaannya hanya tidak bisa diraba.
  • Drama filmyakni jenis drama yang menggunakan layar lebar yang biasanya dipertunjukkan di bioskop-bioskop.
  • Drama wayangyakni jenis drama yang diiringi dengan pagelaran wayang.
  • Drama bonekayakni sebuah jenis drama dimana para tokohnya diilustrasikan dengan boneka dan dimainkan oleh beberapa orang.
3. Berdasarkan ada dan tidaknya naskah drama
  • Drama modern adalah jenis drama yang menggunakan naskah drama, yang bertolak dari hasil sastra yang tersusun untuk pementasan.
  • Drama tradisional/klasik adalah jenis drama yang tak menggunakan naskah drama dan bersumber dari tradisi masyarakat yang bersifat improvisatoris serta spontan.
Jenis drama berdasarkan ada dan tidaknya naskah drama dapat dibagi kedalam beberapa kelompok, diantaranya yaitu :
Drama Modern
  • Konvensional atau sandiwara adalah drama yang bertolak dari para pelaku atau tokoh drama yang disajikan dengan cara konvensional.
  • Kontemporer/teater adalah drama yang mendrobrak konvensi lama dan penuh dengan pembaharuan, penyajian baru, gagasan baru, ide-ide yang baru, juga penggabungan konsep barat & timur.
Drama Tradisional
  • Drama wayangseperti wayang golek, wayang kulit, wayang orang dll.
  • Drama rakyatseperti ketoprak dan randai.
  • Drama tuturyang diucapkan dan belum diperankan seperti dalang jemblung dan kentrung.
  • Drama bangsawan yang dipengaruhi oleh konsep teater barat serta ditunjang oleh pengaruh tradisi melayu dan juga timur tengah. Contohnya komedi stambul dan bangsawan.
4.1.4 Unsur-Unsur Drama
  • Tema adalah ide pokok atau gagasan utama sebuah cerita drama
  • Alur yaitu jalan cerita dari sebuah pertunjukkan drama mulai babak pertama hingga babak terakhir
  • Tokoh drama atau pelaku drama terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama atau peran utama disebut primadona sedangkan peran pembantu disebut figuran
  • Watak adalah perilaku yang diperankan oleh tokoh drama. Watak protagonis adalah watak (periku) baik yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : penyabar, kasih sayang, santun, pemberani, pembela yang lemah, baik hati dan sebagainya. Sedangkan watak antagonis adalah watak (perilaku) jahat yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : sifat iri dan dengki, kejam, penindas dan sebagainya
  • Latar atau setting adalah gambaran tempat, waktu dan situasi peristiwa dalam cerita   drama
  • Amanat drama adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada penonton. Amanat drama atau pesan disampaikan melalui peran para tokoh drama.
4.1.5 Struktur Drama 


  • Tema, tema merupakan gagasan sentral yang menjadi dasar disusunya atau dibuatnya drama;
  • Plot atau Alur, merupakan jalinan cerita dari awal sampai akhir cerita. Jalinan cerita ini berupa jalannya cerita dalam drama yang berupa permasalahan, konflik, klimaks cerita atau permasalahan, dan akhir atau penyelesaian permasalahan;
  • Penokohan dan perwatakan, penokohan atau perwatakan merupakan jati diri seorang tokoh. Apakan seoarang tokoh itu baik, jahat, buruk, pendengki atau memiliki watak lainya. Perwatakan atau penokohan dalam pementasan drama dapat dilihat secara langsung oleh penonton pementasan tersebut dari sikap, ucapan, tingkah laku, suara serta tingkah laku lainya.
    Namun secara teori, drama sendiri mengungkapkan penokohan atau perwatakan yang dimiliki seorang tokoh yang dilakukan secara eksplisit dan implisit. Eksplisit dari pendapat atau komentar tokoh lain dalam cerita, dan implisit dari tingkah polah tokoh itu sendiri;
  • Dialog, dialog atau percakapan merupakan unsure utama yang membedakan drama dengan cerita lain. Dialog dalam drama merupakan dialog yang digunaknan dalam kehidupan sehari-hari sesuai hakikat drama yang merupkan tiruan kehidupan masyarakat.
    Dialog merupakan hal yang sangat vital bagi sukses tidaknya sebuah drama yang dipentaskan, apabila pemeran tokoh dapat menyampaikan dialog dengan penuh penghayatan niscaya keindahan dan tujuan pementasan dapat tercapai;
  • Setting, setting merupakan latar terjadinya cerita. Setting meliputi setting waktu, setting waktu tempat, dan setting ruang;
  • Amanat, merupakan pesan yang hendak disampaikan pengarang lewar drama yang diciptakan. Amanat sebuah drama dapat kita ketahui setelah kita mengapresiasi drama tersebut;
  • Petunjuk teknis, petunjuk teknis merupakan petunjuk mementaskan atau mengaudiovisualkan naskah drama. Petunjuk teknis juga biasa disebut teks samping;
  • Drama sebagai interpretasi kehidupan, unsur ini bukan merupakan unsure fisik melainkan lebih pada unsure idea atau pandangan dasar dalam menyusun drama yang merupakan tiruan kehidupan manusia atau miniature kehidupan manusia yang dipentaskan.


  • Nama : Velysha Shafa Putri F
    No. Absen : 33
    Kelas : XI MIPA 1

    Komentar