ANALISIS CONTOH DRAMA
IDENTITAS DRAMA :
- Judul Drama : AYAHKU PULANG
- Sutradara : Ahmad Moehdor al - Farisi
- Pemain : 1. Gunarto (anak pertama Raden Saleh dan Tina)
2. Raden Saleh (Ayah dari Gunarto,Maimun dan Mintarsih/ mantan Suami Tina)
3. Ibu Tina ( Mantan Istri Raden Saleh/ Ibu dari Gunarto,Maimun dan Mintarsih)
4. Maimun (Adik Gunarto atau anak kedua dari Raden Saleh dan Tina)
5. Mintarsih (Adik Gunarto dan Maimun atau anak ketiga dari Raden Saleh dan Tina) - Durasi : 49.31 menit
RINGKASAN CERITA
Drama ini mengisahkan tentang konflik keluarga diman Raden Saleh selaku kepala keluarga pergi meninggalkan 3 orang anaknya, yaitu Gunarto, Maimun, dan Mintarsih serta menceraikan Tina istrinya dengan keadaan ekonomi yang susah. Gunarto sangat membenci ayahnya karena ia merasa bahwa bekiau tidak bertanggung jawab dengan keluarganya, akan tetapi Tina (ibunya) selalu menasehatinya agar tidak membenci ayahnya. Selama 20 tahun saat Raden Saleh mennggalkannya, Tina merupakan tulang punggung keluarganya. Dia membesarkan ketiga buah hatinya dengan kasih sayang dan dalam kesederhanaan. Ketika Raden Saleh datang kembali ke rumahnya setelah 20 tahun silam dengan keadaan dia yang renta dan miskin, Gunarto tetap saja menyimpan rasa benci. Rasa
itu berbanding terbalik dengan adik-adikknya( Maimun dan Mintarsih) yang menerima ayahnya kembali dan bersatu kembali. Apa dayanya, kebencian Gunarto berkecambuk bagi Raden Saleh (ayahnya). Hingga akhirnya Raden Saleh memilih untuk pergi meninggalkan rumah dan memutuskan untuk tidak mengusik lagi kehidupan keluarga kecilnya yang pernah dia tinggalkan.
UNSUR INTRINSIK
1. Tema.
Tema merupakan ide pokok atau permasalahan utama yang mendasari jalan cerita novel. Drama Ayahku Pulang adalah drama yang bertemakan keluarga.
2. Penokohan.
Penokohan menggambarkan karakter untuk pelaku. Pelaku bisa diketahui karakternya dari cara bertindak, ciri fisik, lingkungan tempat tinggal. Dalam suatu novel terdapat beberapa peran penting yaitu tokoh utama, tokoh pendamping dan lain sebagainya. Ada beberapa karakter tokoh, yaitu : protagonis (tokoh dengan berwatak baik), antagonis (tokoh dengan watak jahat), dan rigonis tokoh penengah atau pelerai konflik. Pemain dalam drama “Ayahku Pulang” terdiri atas, Ibu, Ayah, Gunarto, Maimun, dan Mintarsih. Para pemain bermain dengan totalitas. Kapan mereka harus sedih dan kecewa, senang, dan mereka dapat menghayati peran mereka. Karakter yang dimiliki tiap pemain yaitu, Ibu adalah sosok yang ikhlas, pemaaf, dan mencintai keluarga, sosok ayah adalah seorang yang material karena rela meninggalkan keluarga demi mencari harta berlimpah, namun ayah juga seorang yang sadar diri karena pada akhir drama dia berani datang ke rumahnya yang dulu untuk bertemu istri dan anak-anaknya sekaligus minta maaf. Sosok Gunarto adalah seorang anak yang pendendam, dia membenci ayahnya karena telah meninggalkan keluarga, setelah ayahnya pulang pun dia merasa dendam dan tidak menerima kepulangan ayah. Sosok Maimun adalah seorang anak yang mencintai keluarga karena bisa menerima kepulangan ayahnya setelah lama pergi meninggalkan keluarga. Sosok Mintarsih adalah seorang anak yang pendiam dan mencintai keluarga, dia dapat menerima kepulangan ayahnya yang telah lama pergi meninggalkan keluarga.
3. Latar.
Latar merupakan latar belakang yang membantu kejelasan jalan cerita, setting ini meliputi waktu, tempat, sosial budaya.
Dalam cerita di atas menggambarkan setting tempat di rumah, di depan rumah, dijembatan. Sedangkan suasananya:
1. Kecewa . Keluarga Guntoro kecewa dengan ayahnya karena keluarganya dicampakkan begitu saja, tidak ada kabar sekalipun.
2. Senang. Akhirnya ayah pun selamat dari sungai yang arusnya sangat deras.
Di samping itu keluarga Guntoro menerima ayahnya kembali kerumah.
3. Sedih . Saat keluarnya hidup bahagia, ayah pun kembali lagi dengan keadaan yang terlunta-luntah. Dahulu waktu sukses ayah pun melupakan keluarganya tetapi sekarang bangkrut ingat dengan keluarganya.
4. Alur / Plot.
Alur / plot merupakan rangkaian peristiwa dalam novel. Alur dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu alur maju (progresif) yaitu apabila peristiwa bergerak secara bertahap berdasarkan urutan kronologis menuju alur cerita. Sedangkan alur mundur (flash back progresif) yaitu terjadi ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung.
Cerita di atas menggunakan alur maju karena menceritakan masa depan ayah yang sukses tanpa keluarganya yang dahulu ditinggalkannya dan Guntoro yang membiayai kehidupan keluarganya sendiri. Kejadiannya masuk akal ada pula kejadian yang mengejutkan, konfliknya seru, penyelesaian masalah masuk akal, berakhir dengan happy ending, akhirnya ayah Guntoro selamat dari arus deras sungai dan Guntoro menerima ayahnya kembali ke keluarganya.
5. Konflik
Masalah yang timbul dari tokoh dari dalam cerita. Baik itu antara diri sendiri maupun sekelompok orang. Masalah timbul dalam drama ini ada dua, yang satu berasal dari dalam diri ayah sendiri yang tega meninggalkan anak dan istrinya, lalu masalah ekonomi juga turut mewarnai drama ini.
6. Amanat.
Amanat yaitu suatu pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Amanat yang disampaikan melalui drama tersebut adalah orang tua seharusnya melindungi keluarga agar tidak sengsara, setidaknya tidak meninggalkan keluarga untuk mencari harta sampai ke negara lain. Apalagi melupakan atau mencapakkan keluarga dan tidak memberikan nafkah kepada keluarga akan menyesal atau hidupnya sengsara. Kepala rumah tangga harus beranggung jawab dan membina rumah tangga yang rukun, setia, saling percaya. Apabila orang tua salah ataupun keluarga salah harus saling memaafkan.
7. Sudut Pandang.
Sudut pandang adalah kacamata si pengarang. Sudut pandang cerita drama ini adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu.
8. Gaya Bahasa. Merupakan gaya yang dominan dalam sebuah drama. Bahasa yang di gunakan dalam drama ini sangat segar, gaul, dan serius. Sehingga pembacanya tidak bosan untuk menonton, dan ingin tau kejadian selanjutnya.
9. Dialog
Dialog yang diucapkan setiap pemain sesuai dengan karakter yang dimainkan. Intonasi yang digunakan sudah tepat. Malam lebaran yang seharusnya meriah dan penuh kebahagiaan justru dibalik menjadi keadaan yang mengharukan dan penuh ketegangan konflik. Dialog antar tokoh diucapkan saling menyambung sehingga terlihat seperti sebuah percakapan.
UNSUR EKSTRINSIK
1. Nilai Sosial - Budaya
Cerita dalam drama tersebut ternyata terjadi juga pada kehidupan sosial di masyarakat. Peristiwa meninggalkan istri dan anak - anaknya hanya tergiur dengan harta semata. Dan ketika kekayaan itu melimpah akan mencari dan menikah lagi dengan yang lain. Setelah waktu berjalan dan mengakibatkan ia bangkrut dalam kehancuran, dengan sesuka hatinya akan kembali kepada istri dan anak - anaknya yang dulu pernah ia tinggalkan.
2. Nilai Moral
Dalam drama ini terdapat moral yang buruk karena Gunarto salah satu tokohnya memiliki watak yang angkuh. Dan karena keangkuhannya ia mengakibatkan ayah kandungnya bunuh diri.
3. Nilai Agama / Religius
Pada drama "AYAHKU PULANG" tersirat pesan bahwa kita harus saling memaafkan atas kesalahan yang telah diperbuat olehnya atau orang lain karena dalam agama dilarang bermusuhan. Dan ketika bermusuhan akan terjadi tindak kejahatan ataupun pembunuhan.
4. Nilai Ekonomi
Pada drama "AYAHKU PULANG" memiliki nilai ekonomi, yaitu bagaimana sulitnya istri dan ketiga anaknya berusaha untuk tetap hidup . Gunarto yang merupakan anak sulung bekerja keras untuk mencukupi semua kebutuhan keluarganya.
EKSPRESI / WAJAH PELAKU YANG PALING MENONJOL
Ibu dan Gunarto
Komentar
Posting Komentar